INILAH.COM, Jakarta - Beragam strategi digunakan
perusahaan melawan penyerang online. Sifat alami serangan yang anonim,
mudah diakses dan disebar membuat potensi krisis kian besar.
Parahnya,
serangan semacam ini bisa mudah disebar secara instan pada jutaan orang
melalui Twitter, YouTube dan jejaring sosial. Kemampuan perusahaan
mengatasi hal semacam ini tak hanya mencegah kerusakaan reputasi dan hal
tak diinginkan serta menambah nilai perusahaan itu sendiri.
Perusahaan
yang berhasil mengatasi masalah semacam ini menunjukkan memiliki
kemampuan eksekusi di era modern yang membantu menentukan cara
perusahaan mengartikan sesuatu. Perencanaan pertahanan digital yang
efektif sangat penting. Kepala ahli strategi reputasi Weber Shandwick
Leslie Gaines-Ross memberi lima langkahnya.
Waspada, Waktu Terus Berjalan
Respon
perusahaan pada krisis media biasa diukur dalam hitungan hari, 72 jam,
48 jam, atau 36 jam dan hal ini tak lagi jadi permasalahannya. Siklus
berita sepekan saat ini hanya 60 menit dan perusahaan kini harus segera
merespon masalah atau krisis yang muncul.
Untuk bisa gesit
dibutuhkan persiapan. Perusahaan harus siap tiap saat mengeluarkan
pernyataan online perusahaan, siaran pers, pesan video, media sosial,
email atau tweet. Perusahaan harus siap meluncurkan situs mikro atau
situ gelap yang bisa diaktifkan saat krisis. Kegagalan akan merusak
kredibilitas dan menyerahkan ‘ladang’ pada musuh.
Awasi dengan Seksama, Tak Ada yang Terlalu Kecil untuk Diabaikan
Ada
sedikit waktu saat antagonis tunggal atau karyawan yang tak puas
menjadi gangguan yang mudah diabaikan kecuali ia menarik perhatian media
tradisional. Kini, individu tersebut yang dipersenjatai tak lebih dari
komputer atau ponsel bisa menciptakan malapetaka.
Buat rencana
pertahanan digital untuk memantau tanda-tanda peringatan dini online.
Saat ini, kejadian yang paling mencolok harus dianggap serius dan
dievaluasi untuk mengetahui konsekuensi-konsekuensi negatifnya.
Tambal Kebocoran
Dunia
media sosial tak mudah dikendalikan. Informasi tersedia dan menyebarkan
sangat mudah dan ada kemungkinan sebuah situs dibajak. Perusahaan perlu
menginformasikan pada karyawannya mengenai prinsip keamanan digital.
Termasuk, pedoman media sosial dan kebijakan apa yang diizinkan untuk
dibagi secara online dan cara menjaga informasi.
Jangan Acuh
Saat
ini makin banyak perusahaan terkemuka berani tampil menggunakan banyak
taktik media sosial seperti lawannya. Tergantung pada ciri merek, dan
hanya jika dilakukan dengan jujur dan etis, melawan api dengan api serta
media sosial bisa menjadi cara yang sangat menjanjikan untuk melawan
hal negatif.
Jangan Abaikan untuk Sosialisasi dengan CEO Anda
Jelas
sekali, tindakan cepat dan efektif sangat penting guna melindungi
reputasi perusahaan. Individu yang berada dalam posisi terbaik mengambil
tindakan semacam ini tentunya CEO. CEO lah yang akan berbicara paling
definitif untuk perusahaan, terutama saat reputasi terancam. Saat CEO
salah secara publik, konsekuensi bisa sangat merugikan dan cepat.
Cara
terbaik memanfaatkan peran penting CEO, strategi respon digital yang
efektif harus menyertakan media dan video pelatihan eksekutif. Video
merupakan salah satu bentuk komunikasi paling kredibel dalam krisis
karena kedekatan dan kemampuannya menyampaikan emosi.
Paparan
video saat ini begitu luas dan akan menutupi lebih dari 75% trafik
Internet. Selain itu, video merupakan kanal yang mudah digunakan, diedit
dan siap dibagi secara massal. Sederhananya, CEO harus siap di depan
kamera dan media guna menghadapi krisis yang ada di sekitar.
http://teknologi.inilah.com/read/detail/1777990/taktik-jitu-hadapi-serangan-online
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar Di bawah ini Buat yang Belum Punya Akun Google/Blogger Bisa Di Ganti Dgn Anonymous
~ Berkomentarlah Dengan Sopan ~