AFP/SAEED KHAN
Pebalap Ducati, Valentino Rossi, sedang berbicara dengan anggota timnya.
Kami tidak punya hal besar tentang masalah sponsor.
Kami harus terus bekerja dan tidak menyerah, baik di trek, dan yang
terutama di pabrik
-- Alessandro Cicognan
Setali tiga uang, rekan setim Rossi, Nicky Hayden, yang sudah masuk skuad tim yang bermarkas di Bologna itu sejak 2009, juga baru satu kali naik podium. Tak heran jika muncul rumor yang menyebutkan bahwa perusahaan rokok Phillip Morris, yang sudah menjadi sponsor utama sejak 2003, merasa kecewa. Perusahaan raksasa tersebut, yang sudah menginvestasikan dana jutaan poundsterling, menuntut Ducati untuk segera bangkit.
"Orang pertama yang tidak puas dengan hasil-hasil yang diraih adalah Ducati, Valentino dan Nicky," ujar bos Alessandro Cicognani kepada Motorcycle News. "Semua mitra sangat mendukung kami. Mereka tahu bahwa kami sedang bekerja keras dan hanya ini cara kami tahu--bekerja keras dan memecahkan sejumlah masalah untuk mendapatkan yang lebih baik.
"Kami tidak punya hal besar tentang masalah sponsor. Kami harus terus bekerja dan tidak menyerah, baik di trek, dan yang terutama di pabrik."
Sebenarnya, Ducati sudah mencari jalan untuk mengatasi kendala yang dihadapi sejak awal musim. Mereka memberikan motor baru Desmosedici GP11.1 kepada Rossi, yang dipakainya sejak GP Belanda 25 Juni lalu. Tetapi, hasil yang diperoleh justu mengecewakan, karena dalam empat balapan dia konsisten terpaut sekitar 30 detik dari kecepatan pebalap yang jadi pemenang. Padahal ketika menggunakan GP11, dia biasanya hanya tertinggal 15 detik--dan hanya tujuh di Catalunya.
Buruknya performa Rossi bersama Ducati mengundang banyak keprihatinan. Mantan rekan setimnya di Yamaha, Jorge Lorenzo, juga sangat terkejut dengan raihan Rossi, yang saat ini berada di peringkat lima klasemen sementara. Juara bertahan asal Spanyol tersebut, yang saat ini berada di peringkat dua, mengatakan: "Penampilan Valentino mengejutkanku. Saya pikir dia akan semakin di depan, setidaknya meraih banyak podium.
"Tapi saat ini dia hanya bisa meraih satu podium dan itu hanya karena dua pebalap di depannya jatuh... Pebalap-pebalap seperti Randy de Puniet atau Karel Abraham kadang-kadang bisa lebih cepat dari dia.
"Tapi saya juga terkejut dengan penampilan Casey dalam beberapa tahun terakhir dengan Ducati... dia mampu memenangkan beberapa balapan dan bertarung untuk meraih gelar juara dunia, sementara semua pebalap lain begitu kesulitan dengan motor itu."
Stoner, yang kini memimpin klasemen sementara dengan raihan 193 poin, meninggalkan Ducati pada awal musim ini, untuk bergabung dengan Repsol Honda. Pebalap Australia ini menjadi orang paling sukses di Ducati, karena menjadi juara dunia pada 2007.
"Saya belum pernah menunggang motornya. Ini adalah motor yang mereka pikir akan menjadi sebuah langkah maju," ujar Stoner, yang unggul 20 poin atas Lorenzo.
"Saya yakin, jika dia masih di Yamaha, dia akan mendorong untuk meraih kemenangan."
sumber:http://otomotif.kompas.com
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar Di bawah ini Buat yang Belum Punya Akun Google/Blogger Bisa Di Ganti Dgn Anonymous
~ Berkomentarlah Dengan Sopan ~