Ilustrasi terjun payung (Foto: Indonesian.CRI.CN)
Berikut kronologi jatuhnya dua penerjun tersebut seperti diungkapkan Marasma TNI Kasdartap II Bandung Wahyudin, Senin (13/6/2011):
“Tim berangkat dari Bandara Husein Sastranegara bersama dengan sejumlah penerjun lainnya dari Paskhas, militer, dan atllet,” kata Wahyudin.
Saat berada di ketinggian 7.700 kaki atau 2.500 meter seluruh penerjun mulai meninggalkan pesawat Fokker 27. “Diduga kedua penerjun tidak menggunakan otomat atau alat otomatis untuk membuka parasut,” tuturnya.
Saat berada di batas aman atau ada di ketinggian 1.500 kaki payung Yonas tidak terbuka. “Diduga Yonas pingsan karena kekurangan udara atau hipoksia,” tandasnya.
Sementara itu Yudo Baskoro, yang juga pembimbing Yonas, langsung mengejar anak bimbingnya. Nahas payungnya juga tidak terbuka saat berada di ketinggian sekira 500 meter dari permukaan tanah.
“Karena merasa tanggung jawab melatih dan berusaha mengejar untuk mencabut payung Yonas, namun mereka terburu langsung jatuh,” tandasnya.
Saat ini kedua jenazah berada di RS Hasan Sadikin Bandung untuk menjalani autopsi. Belum diketahui apakah korban akan langsung dimakamkan keluarga.
sumber : http://news.okezone.com/read/2011/06/13/340/467741/kronologi-jatuhnya-atlet-terjun-payung-di-bandung