Spencer Tunick memang terkenal dengan karya-karyanya yang spektakuler dan menghebohkan. Dan kali ini ratusan orang rela tidak berbusana di tengah cuaca dingin demi apa yang mereka sebut seni. Para sukarelawan ini berpose telanjang di bawah arahan fotografer terkemuka AS, Spencer Tunick, di sebuah taman Salford, Inggris.
Pengambilan foto telanjang massal tersebut ditujukan untuk mengenang karya seniman terkemuka Laurence Stephen Lowry yang dikenal dengan lukisan barisan manusia yang membentuk berbagai wujud. Pengambilan foto yang diprakarsai untuk memperingati hari jadi ke-10 galeri LS Lowry dan diberi nama "Everyday People" itu difokuskan pada kalangan pria dan wanita bersahaja.
Sekali waktu, Tunick menginstruksikan mereka untuk beranjak dari satu tempat ke tempat lain di hamparan rumput yang luas. Pada satu kesempatan, Tunick juga memerintahkan mereka untuk melompat dan melambaikan tangan mereka.
Ini bukan pertama kalinya Tunick mengabadikan pose lautan manusia telanjang. Pose serupa pernah diabadikan Tunick di Sydney Opera House, Australia; Institut Cultura di Barcelona, Spanyol; serta Saatchi Gallery di London dan Baltic di Gateshead. Tunick mempunyai alasan tersendiri soal minatnya mengabadikan kerumunan manusia telanjang.
Lebih dari 4.000 orang telah mengajukan diri untuk mengikuti sesi foto telanjang massal yang dibatasi hanya untuk 1.000 sukarelawan. "Everyday People" diadakan di delapan lokasi rahasia di Salford dan Manchester.
Mereka yang terlibat foto bugil massal ini, mulai dari pria hingga wanita, tua dan muda, tersebar di Peel Park dan mengikuti arahan pose langsung dari Tunick yang menggunakan pengeras suara.
Mereka yang terlibat foto bugil massal ini, mulai dari pria hingga wanita, tua dan muda, tersebar di Peel Park dan mengikuti arahan pose langsung dari Tunick yang menggunakan pengeras suara.
Saya rasa pose bugil massal kali ini memberikan nuansa baru bagi latar untuk mengenang karya LS Lowry."
"Pose ini menciptakan hubungan antara dunia konkret dan dunia sebenarnya. Dunia sebenarnya adalah kita semua dan segala sesuatu yang ada di sekitarnya hanya bersifat sementara."
"Pose ini menciptakan hubungan antara dunia konkret dan dunia sebenarnya. Dunia sebenarnya adalah kita semua dan segala sesuatu yang ada di sekitarnya hanya bersifat sementara."
Tunick juga mengatur mereka berada dalam beberapa kelompok yang mengitari bunga di sekitarnya. Kemudian, Tunick memerintahkan para pria untuk menatap ke arah timur atau ke arah bertenggernya matahari pagi dan para wanita mengambil pose dengan menghadap ke arah barat.
sumber :http://www.kaskus.us/showthread.php?t=5133892
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar Di bawah ini Buat yang Belum Punya Akun Google/Blogger Bisa Di Ganti Dgn Anonymous
~ Berkomentarlah Dengan Sopan ~